Kamis, 04 November 2010

Rabu, 03 November 2010

Ripping CD PS1 Menggunakan Alcohol 52% Free Edition

28 06 2010 Anda pasti telah mengenal aplikasi Alcohol 120% yang dapat digunakan untuk menggandakan CD atau DVD yang diproteksi. Nah, aplikasi Alcohol 52% Free Edition adalah versi gratisnya. Aplikasi tersebut tidak mempunyai batasan apapun kecuali hanya dapat membuat 6 buah drive virtual. Sebagai perbandingan, untuk aplikasi Alcohol 120% memampukan Anda untuk dapat membuat 31 drive virtual. Tetapi, menurut saya 6 drive virtual saja sudah cukup mumpuni untuk dipakai sehari-hari. :)


Selain itu, aplikasi ini hanya ditujukan untuk digunakan sendiri, bukan untuk komersial, dan hanya boleh digunakan oleh satu komputer rumah saja. Lisensi yang diberikan bersama aplikasi ini secara ekslusif ditujukan kepada Anda seorang saja dan untuk alasan itu Anda tidak diijinkan untuk menduplikasikannya untuk selanjutnya dijual, dipinjamkan, diberikan, disewakan, dan dikirimkan. Namun bagi Anda yang ingin mencobanya, dapat mengunduh versi terbaru dari Alcohol 52% Free Edition tersebut dari situs resminya di http://www.alcohol-soft.com.
OK, kembali ke inti permasalahan. Kali ini, kita akan mencoba menggunakan aplikasi ini untuk melakukan ripping CD PS1. Dengan cara ini kita dapat menghemat penggunaan drive CD/DVD serta kepingan CD PS1-nya agar tidak cepat rusak. Cara yang digunakan untuk melakukan ripping menggunakan aplikasi ini sama persis dengan cara yang digunakan pada versi retail-nya yaitu Alcohol 120%. Caranya yaitu :
1. Unduh dan pasanglah Alcohol 52% Free Edition dari http://www.alcohol-soft.com pada sistem Anda.
2. Setelah itu, bukalah aplikasi tersebut. Maka akan muncul tampilan seperti yang tampak pada gambar di bawah ini.

3. Setelah itu, pilihlah opsi Image Making Wizard pada menu Main yang terletak di sebelah kiri dari aplikasi dengan cara mengkliknya.
4. Selanjutnya, masukkan CD PS1 yang ingin di-rip atau dibuat image filenya. Pada contoh ini, saya menggunakan CD PS1 dari game Resident Evil 3 Nemesis buatan CAPCOM. Bila sudah, pada menu dropdown Datatype pilihlah Play Station. Klik tombol Next untuk melanjutkan.

5. Pada jendela yang muncul selanjutnya, tentukanlah lokasi penyimpanan image yang akan dibuat bersamaan dengan nama dan format file-nya. Pada contoh ini, saya akan menyimpannya pada drive E: dengan nama RE3 menggunakan format file mds.

6. Setelah itu, klik tombol Start untuk memulai proses ripping. Tunggulah sampai prosesnya selesai dilakukan.

7. Bila tidak terjadi kesalahan, maka proses pembuatan file image dari CD game PS1 tersebut telah berhasil dilakukan. Klik tombol Finish bila proses sudah selesai.

8. Bila proses ripping berhasil dilakukan maka pada jendela Alcohol 52% Free Edition akan muncul nama image file yang telah dibuat sebelumnya. Dalam hal ini adalah RE3. Perhatikan gambar di bawah ini!

9. Selanjutnya, Anda bisa mengambil image file-nya menggunakan Windows Explorer.

10. Sekarang saatnya untuk mengetes image file dari CD PS1 yang telah dibuat. Kita akan mengetesnya dengan cara melakukan mount image ke drive virtual. Caranya yaitu klik kanan pada image file-nya lalu pilih opsi Mount Image.

11. Bila image file tersebut benar-benar intact atau sama persis dengan CD PS1-nya tanpa ada kecacatan sama sekali, maka kita akan dapat melihat isi dari image file tersebut dari drive virtual. Pada contoh ini, drive virtual-nya terletak pada drive F:

12. Sekarang kita dapat memainkan game Resident Evil 3 Nemesis dari image file tersebut menggunakan sebuah emulator PS1 yaitu PSX-Fin tanpa khawatir drive CD/DVD yang sesungguhnya cepat rusak dan keping CD PS1-nya menjadi cacat.

Dengan demikian, berakhirlah seluruh proses pembuatan image file atau ripping CD PS1 menggunakan Alcohol 52% Free Edition.

Selasa, 02 November 2010

VIRTUAL PC

Komputer Virtual

Dual Boot tidak memungkinkan kita untuk menjalankan semua Sistem Operasi secara bersamaan dalam satu waktu, sedangkan Virtual Komputer bisa 2 atau lebih jalan sekaligus. Selain itu manfaat komputer virtual dapat kita jadikan sebagai wahana belajar komputer percobaan untuk menguji aplikasi ataupun untuk mempelajari OS yang baru bagi kita. Nah cocok sekalikan dengan kita yang baru belajar, khususnya siswa atau mahasiswa.

Virtual komputer ini sering juga disebut sebagai virtual machine/CPU emulator/computer virtualizer/computer emulator/virtual PC, dll. Inti dari Virtual Komputer ini, mampu menghadirkan satu atau lebih komputer virtual lengkap dengan hard disk virtual dan perangkat hardware lainnya sehingga kita juga dapat membangun jaringan virtual antara semua komputer virtual dan komputer fisikal yang kita miliki. Sebagai gambaran, silahkan dilihat gambar diatas. Pada 1 komputer yang kita miliki bisa sekaligus menjalankan OS Windows 7dan XP dengan waktu yang bersamaan.

Langkah-langkah membuat Virtual PC adalah sebagai berikut :
1. Download Microsoft Virtual PC 2007 http://www.microsoft.com/windows/downloads/virtualpc/default.mspx

2. Download dan install!


3. Kemudian buka Microsoft Virtual PC,  Start>All Program>Microsoft Virtual PC






4. Maka tampilannya akan seperti dibawah ini.


5. Pilihlah create a virtual machine kemudian klik next!!!

 
6. Pilihlah Operating Sistem yang ingin anda install. Namanya bebas pada tutorial ini namanya 
“Windows XP Virtual”



7. Disini akan menginstall windows xp, pilih windows xp pada tampilan sbb;




8. untuk mengatur RAM yang digunakan pilih "Adjusting the RAM" kemudian atur RAMnya dengan cara menggesernya(disini RAM 512)





9. Selanjutnya untuk membuat Harddisk. klik A new Virtual Harddisk lalu dinext. Atur berapa kapasitas yang ingin anda jadikan harddisk pada komputer virtual (bebas). Sebesar 50 gb digunakan disini.







10. Klik Finish. Berikutnya adalah memasukkan Windows XP CD kedalam CD Rom drive dan start virtual machine.







11. Pastikan CD windows XP anda berada pada cdrom drive, dan start virtual machine.

Ada 2 cara menjalankan virtual machine. Pertama dengan mengklik virtual machine file (*.vmc) atau Klik start pada Virtual PC Console.
Note: beberapa setting pada virtual machine masih grayed out karena Guest OS belum terinstall dan belum memiliki software “Virtual Machine addition”.



12. Lakukan instalasi seperti biasa (bagaimana cara menginstalasi windows XP diluar dari tutorial ini).


13. Setelah OS terinstall dan anda dapat boot kedalam, waktunya menambahkan sebuah Virtual Machine Additions. Klik pada menu Action dan pilih “Install or Update Virtual Machine Additions”. anda akan mendapatkan warning, klik saja continue dan lakukan install. Setelah install selesai, restart system.
Note: Bila anda merasa cursor mouse terjebak dalam OS Guest (tidak bisa move ke OS Host) tekan saja tombol ALT yang disebelah kanan keyboard (jangan yang kiri!).


Senin, 13 September 2010

Hypertext Transfer Protocol

The Hypertext Transfer Protocol (HTTP) is a networking protocol for distributed, collaborative, hypermedia information systems.[1] HTTP is the foundation of data communication for the World Wide Web.
HTTP functions as a request-response protocol in the client-server computing model. In HTTP, a web browser, for example, acts as a client, while an application running on a computer hosting a web site functions as a server. The client submits an HTTP request message to the server. The server, which stores content, or provides resources, such as HTML files and images, or generates such content on the fly, or performs other functions on behalf of the client, returns a response message to the client. A response contains completion status information about the request and may contain any content requested by the client in its message body.
A client is often referred to as a user agent (UA). A web crawler (spider) is another example of a common type of client or user agent.
The HTTP protocol is designed to permit intermediate network elements to improve or enable communications between clients and servers. High-traffic websites often benefit from web cache servers that deliver content on behalf of the original, so-called origin server to improve response time. HTTP proxy servers at network boundaries facilitate communication when clients without a globally routable address are located in private networks by relaying the requests and responses between clients and servers.
HTTP is an Application Layer protocol designed within the framework of the Internet Protocol Suite. The protocol definitions presume a reliable Transport Layer protocol for host-to-host data transfer.[2] The Transmission Control Protocol (TCP) is the dominant protocol in use for this purpose. However, HTTP has found application even with unreliable protocols, such as the User Datagram Protocol (UDP) in methods such as the Simple Service Discovery Protocol (SSDP).
HTTP Resources are identified and located on the network by Uniform Resource Identifiers (URIs)—or, more specifically, Uniform Resource Locators (URLs)—using the http or https URI schemes. URIs and the Hypertext Markup Language (HTML), form a system of inter-linked resources, called hypertext documents, on the Internet, that led to the establishment of the World Wide Web in 1990 by English physicist Tim Berners-Lee.
The original version of HTTP (HTTP/1.0) was revised in HTTP/1.1. HTTP/1.0 uses a separate connection to the same server for every request-response transaction, while HTTP/1.1 can reuse a connection multiple times, to download, for instance, images for a just delivered page. Hence HTTP/1.1 communications experience less latency as the establishment of TCP connections presents considerable overhead.
The standards development of HTTP has been coordinated by the Internet Engineering Task Force (IETF) and the World Wide Web Consortium, culminating in the publication of a series of Requests for Comments (RFCs), most notably RFC 2616 (June 1999), which defines HTTP/1.1, the version of HTTP in common use.